Film
Laskar Pelangi
(Andrea
Hirahata)
Pemain : Ikal
(Zulfani), Lintang (Ferdian), Mahar (Veris Yamarno), Ibu Muslimah (Cut Mini),
Pak Harfan (Ikranagara), Pak Mahmud (Tora Sudiro), Zulkarnaen (Slamet
Rahardjo), Bapak Ikal (Mathias Muchus), Ibu Ikal (Rieke Diah Pitaloka), Ikal
Dewasa ( Lukman Sardi), Lintang Dewasa (Ario Bayu), Pak Bakri (Teuku Rifnu
Wikana), Bapak Lintang (Alex Komang), Istri Pak Harfan (Jajang C.Noer), Ayah A
Ling (Roby Tumewu), Kucai (Yogi Nugraha), Syahdan (M. Syukur Ramadan), A Kiong
(Suhendri), Borek (Febriansyah), Trapani (Suharyadi), Harun (Jefry Yanuar),
Sahara (Dewi Ratih Ayu), Flo (Marcella), A Ling (Levina).
Produser
: Mira Lesmana
Sutradara
: Riri Riza
Diawali saat
SD Muhammadiyah, sekolah kampung di Belitong dengan fasilitas yang sangat
terbatas bahkan minus, membuka pendaftaran untuk murid baru kelas satu. Hingga
saat-saat terakhir pendaftaran hanya 9 orang anak yang mendaftar dan siap masuk
kelas di hari pertama. Padahal sekolah reot ini sudah diancam untuk membubarkan
diri jika murid barunya kurang dari 10 orang.
Di kalangan
bawah, menyekolahkan anak berarti mengikatkan diri pada beban biaya yang harus
ditanggung selama bertahun-tahun. Dan tertutupnya kesempatan untuk
mempekerjakan si anak secara penuh waktu demi membantu mengurangi beban hidup
yang semakin berat.
Jika tak ada
Harun, seorang anak berusia 15 tahun dengan keterbelakangan mental, yang
disekolahkan oleh ibunya agar tidak cuma mengejar anak ayam di rumah, tentu
tidak pernah terjadi kisah ini. Ikal tidak akan pernah bertemu, berteman satu
kelas dengan Lintang, Mahar, Syahdan, A Kiong, Kucai, Borek alias Samson, Sahara,
Trapani, dan Harun. Tidak akan pernah bertemu Bu Muslimah, guru penuh kasih
namun penuh komitmen untuk mencerdaskan anak didiknya. Dan tidak akan pernah
ada Laskar Pelangi, yang di musim hujan selalu melakukan ritual melihat pelangi
sore hari dengan bertengger di dahan2 pohon filicium yang ada di depan kelas
mereka.
Selanjutnya
dikisahkan ragam kejadian yang penuh suka dan duka dari kesepuluh anak anggota
Laskar Pelangi. Nantinya di tengah cerita Laskar Pelangi mendapat anggota
kesebelas, anggota wanita kedua, Flo.
Berkisah
tentang Lintang, anak super genius didikan alam, yang rumahnya berjarak 40 km
dari sekolah dan dilaluinya dengan bersepeda setiap hari tanpa mengeluh. Bahkan
ketika suatu hari rantai sepedanya putus, dia rela berjalan kaki menuntun
sepedanya ke sekolah. Dan merasa bahagia karena masih mendapat kesempatan ikut
menyanyikan Padamu Negeri di jam pelajaran terakhir.
Berkisah
tentang Mahar anak genius berikutnya, tapi yang satu ini genius dalam bakat
seni. Berkisah tentang rutinitas membeli kapur tulis di toko yang jauh dari
sekolah dan berbau busuk, menggiring ke kisah cinta pertama Ikal kepada A Ling
yang berkuku indah. Tentang keberhasilan mereka mengangkat nama SD Muhammadiyah
yang selama ini selalu dianggap remeh dalam acara karnaval 17 Agustus dan lomba
cerdas-cermat. Tentang cita-cita Ikal. Tentang hilangnya Flo. Tentang
petualangan mistis ke Pulau Lanun menemui Tuk Bayan Tula bersama Flo dan Mahar.
Dan bagian pertama ini ditutup dengan kesedihan mendalam yang sangat
mengharukan saat Laskar Pelangi harus merelakan perginya seorang teman yang
kurang beruntung.
Bagian
pertama itu mengambil rentang waktu dari hari pertama Laskar Pelangi masuk
kelas satu Sekolah Dasar Muhammadiyah hingga empat bulan menjelang Ebtanas SMP
di gedung sekolah yang sama dengan orang-orang yang sama.
Pada bagian
kedua, kisah ini melompat dua belas tahun kemudian saat Laskar Pelangi telah
menjadi sosok-sosok dewasa yang harus berjuang menggapai peruntungannya dalam
kehidupan nyata. Masing-masing menjalani suratan hidupnya yang sudah
ditetapkan. Ada yang berjalan sesuai cita-citanya, ada yang tidak terduga
lompatannya, ada juga yang menyerah pada nasib yang sudah tergambar jelas sejak
dahulu.
Dan akhirnya
pun mereka semua dengan perjuangan yang keras dan gigih dapat mendapatkan apa
yang mereka cita-citakan.
Komentar terhadap Film Laskar
Pelangi
·
Film ini diambil dari sebuah novel
cerita anak negeri di pulau terindah di Indonesia yaitu Pulau Belitong. Film
ini juga bisa mempromosikan pulau tersebut, bahwa negeri kita ini mempunyai
pulau yang sangat indah. Alur ceritanya juga bagus sangat natural dengan
kepolosan ke-10 anak Laskar Pelangi tersebut.
·
Pentingnya pendidikan sekolah dan
sekaligus kuatnya moral agama.
0 komentar:
Posting Komentar