Nama : Rifqi Faizah
NIM/Kelas : 1111013000110 / PBSI- 6 C
Tugas :Wacana
1. Keberhasilan
argumentasi dapat dipengaruhi oleh ethos, phatos, dan logos.
1. Ethos yaitu
keperibadian.
2. Phatos yaitu cara
menyampaikan.
3. Logos yaitu inti argumentasi.
Contoh: Pilih helm?
Ingat UJ. U= utamakan keselamatan, J= Jelas dong GM emang helm gaul. Yuk pakai
helm GM insya allah aman dan selamat. Helm GM.. Gaul Men
-
Iklan tersebut di sampaikan oleh Alm.Ustad Jefri yang
mempromosikan helm GM terbaru pada tahun 2012.
-
Ethos yang ditunjukkan oleh Ustad Jefri adalah
keperibadian yang baik karena Ustad Jefri merupakan seorang Ustad dan sebagai
orang yang terpandang akhlak dan budi pekertinya.
-
Kemudian phatosnya yaitu cara menyampaikan argumentasi
Ustad Jefri sangat santai dan dapat di telaah dengan mudah bagi yang melihat
iklan tersebut.
-
Lalu logos yang merupakan argumentasi dari iklan tersebut
yaitu Ustad Jefri mencoba meyakinkan bahwa dengan memakai helm GM yaitu helm
gaul dapat dipakai oleh semua usia dan memakai helm GM berkendara pun akan
lebih aman dan selamat.
2. produsen teks kadangkala melakukan perspektivisasi yang bisa
jadi dilakukan melalui vision (penilaian ideologis), empathy (tingkat
pengetahuan), dan focalization (tingkat keterlibatan).
a. Budi
menceraikan Wati hanya karena ingin menikahi teman kerjanya. Semua laki-laki
memang brengsek!
b. Hanya
karena ingin menikah dengan teman kerjanya, Lelaki yang berasal dari Jakarta
itu, katanya bernama Budi, menceraikan istrinya.
c. Akhirnya kami
bercerai. Laki-laki brengsek itu lebih suka menceraikan aku daripada harus
beristri dua. Padahal, tidak ada masalah bagiku dengan poligami.
1. Vision (penilaian
ideologis). Informasi yang dihadirkan dari sudut pandang ideologis
tertentu
-
Dari contoh di atas informasi yang ingin disampaikan
yaitu Budi yang berasal dari Jakarta, ingin menceraikan Wati isterinya, karena
laki-laki brengsek itu ingin menikah dengan teman kerjanya.
2. Empathy (tingkat
pengetahuan). Untuk menggambarkan tingkat pengetahuan yang dimiliki penutur
dalam mengidentifikasi objek atau orang di dalam kalimat.
-
Budi menceraikan Wati.
-
Lelaki yang berasal dari Jakarta itu menceraikan
istrinya.
-
Laki-laki brengsek itu menceraikan Wati
3. Focalization
(tingkat keterlibatan). Untuk menggambarkan apakah si pencerita terlibat
langsung di dalam sebuah peristiwa atau tidak.
-
Pada contoh di atas tingkat keterlibatan pada contoh yang
B yaitu narator tidak terlibat langsung dalam cerita tersebut, karena memakai
katanya pada kalimatnya “katanya
bernama Budi” jadi narator tidak terlibat melainkan hanya diceritakan saja.
-
Namun pada contoh C narator terlibat langsung pada
peristiwa tersebut karena ia yang merasakannya sendiri. Dan terdapat kalimat “menceraikan
aku daripada harus beristri dua” maka kata aku
itulah yang mendukung bahwa ia terlibat pada peristiwa tersebut.
3. Apa yang
Anda ketahui tentang deiksis?
Deiksis
berasal dari bahasa Yunani mempunyai makna memperlihatkan dan menunjukkan.
Menurut kamus Linguistik, deiksis yaitu hal atau fungsi yang menunjuk sesuatu
di luar bahasa. Jadi deiksis dapat menunjukkan ruang dan waktu bedasarkan saat
tuturan itu terjadi dan langsung merujuk pada situasi wacana yang terkait
konteks tersebut.
Contoh:
Hari ini bayar, besok gratis.
- Dari contoh kalimat
di atas merupakan kalimat yang tidak jelas. Kapan yang dimaksud dengan hari ini
dan besok tidak dijelaskan.
- Semua kata dan
frasa yang tidak jelas pada kalimat di atas dapat diketahui jika konteks
kalimat tersebut disertakan. Dalam pragmatik kalimat di atas wajar hadir di
tengah pembicaraan karena konteks pembicaraan sudah disepakati antara si
pembicara dan lawan bicara.
4. Salah satu
fenomena pragmatik dalam wacana adalah relevansi. Salah satu tesis utama dari
teori ini adalah bahwa setiap tindakan komunikasi bersifat ostensif, dan bahwa
dalam komunikasi selalu terjadi perluasan wilayah kognitif. Jelaskan persoalan
ini dengan menggunakan contoh yang Anda temui sehari-hari.
Contoh:
Harap matikan mesin kendaraan anda jika mengisi bensin.
- Dari cotoh di atas,
pengirim pesan dapat memperkirakan reaksi penerima pesan terhadap pesan yang
ingin disampaikannya yaitu tidak perlu mematikan mesin kendaraan jika sedang
tidak mengisi bensin.
- Jadi komunikasi
bersifat ostensif yaitu tindakan yang diungkapkan secara jelas oleh penuturnya.
Dalam contoh di atas komunikasi ostensifnya yaitu ketika memberitahukan “Harap
matikan mesin kendaraan anda jika mengisi bensin”. Sedangkan untuk perluasan
wilayah kognitif yaitu ketika si penerima pesan memproses informasi mencangkup
pengetahuannya, yaitu
1. Mesin kendaraan
mobil dan motor
2. Jika mesin tidak di
matikan maka akan terjadi kebakaran
5. Argumentasi
menurut Toulmin terdiri setidaknya atas klaim, data, dan warrant.
Jelaskan dan berikan contoh.
1. Klaim adalah
argumen yg merupakan motivasi gagasan atau klaim.
2. Data adalah gagasan
yang dinyatakan melalui statemen lain.
3. Warrant adalah
hubungan argumentatif antara klaim dan data
Contoh: Lindungi
rambutmu dari kerusakan akibat sengatan matahari dan berkilaulah. Sunsilk blacksine baru kini
dengan UV protector membantu melindungi rambutmu akibat dari sengatan matahari
dan menambah kilau rambut hitammu.
-
Klaim pada
contoh di atas yaitu Sunsilk
blacksine baru kini dengan UV protector membantu melindungi rambutmu akibat
dari sengatan matahari dan menambah kilau rambut hitammu. Karena kalimat
tersebut merupakan gagasan iklan dari Sunsilk blacksine.
-
Sedangkan data
pada contoh di atas yaitu lindungi
rambutmu dari kerusakan akibat sengatan matahari dan berkilaulah. Karena kalimat
tersebut merupakan gagasan yang diungkapkan dengan statemen lain.
-
Dan warrant dari contoh kalimat di atas terdapat hubungan
antara data dan klaim yaitu jika rambutmu tidak dilindungi maka akan rusak
akibat sengatan matahari dan jika memakai shampo ini maka rambutmu akan
berkilau. Lalu dijelaskanlah shampo tersebut bermerk Sunsilk blacksine, shampo ini di
dukung dengan UV
protector yang
membantu melindungi rambut akibat sengatan matahari dan menambah kilau rambut
hitammu.
0 komentar:
Posting Komentar