Si Mata Indah
III
Wahai si mata indah apa kabar dirimu disana?
Sedang sibukkah kau disana? Sedang memikirkan apa kau disana? Semoga saja kau
tahu, ya... tahu apa yang ku rasakan, ku pendam dan ku pikirkan namun jangan
sampai kau tahu siapa aku sebenarnya. Aku hanyalah pengagum bola mata mu yang
cukup menarik untuk di lihat, banyak warna, banyak kelembutan dan banyak
kebanyolan yang bisa kau sampaikan dari mata indah mu itu. Terutama kebenaran
yang harus ada di bola mata mu itu.
Ya tuhan
kalau begini... aku akan merasakan rasa itu lagi, iya rasa itu. Rasanya jatuh
cinta (lagi) kepada si mata indah,
tak bisa kutampikkan, tak bisa ku elakkan ataupun tak bisa aku hindari semua
rasa yang hadir begitu saja. Namun rasa ini juga harus hilang, ya hilang seakan
tak pernah merasakannya. Ya tuhan aku harap ia tak pernah mengetahuinya bahwa
dialah, si mata indah itu.
Ingin
rasanya aku berhubungan melalui apapun, namun tak bisa. Ya tak akan pernah
bisa, ia dihalagi oleh berbagai macam tembok yang sudah menghadang diriku.
Sedang aku hanya dapat menikmati indahnya dirimu, senyummu, tatapanmu dari
kejauhan.... yaa sangat jauh untuk ku lihat dan ku nikmati. Menikmati matamu
dari kejauhan saja aku bahagia apalagi dari dekat meskipun masih banyak yang
menghalangi tatapan matamu itu.
0 komentar:
Posting Komentar