REVIEW:
TRAGEDI
BUAH APEL
Seks dalam Karya Ayu Utami dan
Erica Jong
Oleh: Lisabona Rahman
Lisabona
Rahman menguak seks dalam novel Saman karya Ayu Utami dan Fear of Flying karya Erica
Jong yang mendapatkan banyak kritik karena penulis perempuan yang mampu
menggambarkan seks secara eksplisit. Dalam tulisannya, Rahman menggunakan teori histori, yakni menceritakan sejarah
atau kejadian yang telah lebih dahulu, seperti “lebih dari enam tahun setelah
novel Saman memenangi sayembara” kemudian Rahman menuliskan dua
rumusan masalah yaitu bagaimana penulis menampilkan hubungan heteroseksual dan
bagaimana perempuan mengenal (atau diperkenalkan kepada) tubuhnya. Rahman
menjawab rumusan masalahnya dengan narasi bukan secara perpoint, Rahman memilih
karya Saman dan Fear of Flying karena kemiripan kondisi dan tanggapan yang
bermunculan meskipun melainkan kedua karya ini terbit dalam kurun waktu yang
cukup jauh.
Rahman
menulis sinopsis Saman dengan menceritakan latar belakang Laila sebagai juru
foto dan seorang perawan yangberumur 30 tahun. Kemudian menjelaskan latar
belakang Sihar dan bagaimana Laila dapat bertemu dengan Saman serta bagaimana
Saman dapat berhubungan dengan Yasmin. Rahman pun menyebutkan beberapa narator
dalam tokoh Saman yaitu Laila, Saman, Shakuntala, Yasmin, dan orang ketiga.
Rahman menjelaskan bahwa cerita ini mengunakan sudut pandang orang pertama dan
orang ketiga karena pencerita dalam Saman ini terus bergantian atau tidak tetap
terkadang Laila, Shakuntala ataupun Saman. Rahman juga menceritakan sinopsis
Fear of Flying yang dimulai dengan menyebutkan para tokoh Fear of Flying yaitu
Isandora White Wing, Adrian Goodlove dan Benett Wing. Kemudian latar balakang
tokoh hingga konflik yang bermunculan antar tokoh. Namun dalam Fear of Flying adalah narasi tunggal, tidak hanya
menceritakan peristiwa melainkan juga dialog dalam dirinya.
Kedua novel tersebut memakai alur campuran di mana keduanya bertutur secara tidak liner, berulang
alik antara potongan-potongan masa sekarang dan masa lalu dengan menempuh
risiko banyak terjadi pengulangan, dengan menambahkan beberapa detail baru.
Rahman
mengatakan novel Saman maupun Fear of Flying adalah dua novel yang menganut
aliran feminisme yang lebih menonjolkan wanita dalam ceritanya, sehingga banyak
kritik terhadap penulisnya dibanding pada karyanya karena dengan bahasa yang
menjorok kedalam kaitan seks, sehingga terdapat konflik yang timbul di
masyarakat apalagi penulis adalah seorang perempuan, yang tidak pantas untuk
mempublikasikan karya yang memalukan itu. Sehingga mereka menghadapi masalah
psikologis yang rumit, perempuan
yang menulis dianggap mengingkari tanggung jawabnya dalam menjalankan kewajiban
di rumah tangga. Namun Ayu Utami maupun Erica Jong
tetap pada pendiriannya sebagai penulis yang profesional dan memberanikan diri
untuk menyebarluaskan kayanya menghadapi tantangan dari masyarakat.
Rahman
dalam tulisannya mencantumkan tantangan atas stereotipe percintaan
heteroseksual yang menurut Saman dan Fear of Flying pernikahan adalah awal dari
suatu masalah. Seks di
dalam intuisi perkawinan adalah sesuatu yang politis dan munafik. Dalam
Saman, Laila mempertanyakan legitimasi perkawinan atas hubungan seksual, sehingga
hanya orang yang sudah menikah yang layak mempunyai kebutuhan seksual. Namun berbeda dengan Isadora, ia
berfikir bahwa orang yang mempunyai seksual tidak dapat diselesaikan dengan
perkawinan. Baik Saman maupun Fear of Flying seks bukan masalah hubungan fisik
saja, melainkan sesuatu yang berada di dalam kepala agar kebutuhan seks itu
terpenuhi dapat dilakuakan dengan diri sendiri atau masturbasi.
Rahman
mencantumkan masalah pengenalan terhadap tubuh dan seksualitas. Menguak cerita
Saman dari Shakuntala yang memilih untuk memberontak dengan mengirimkan selaput
darahnya sendiri untuk orang yang dicintainya meski dikeluarganya sendiri
menerapkan untuk menjaga keperawanannya sebelum menikah. Kemudian setelah Yasmin berhubungan seks dengan Saman. Saman menemukan
bagian lain dari dirinya setelah berhubungan dengan Yasmin. Hal ini membuat Rahman bertanya terhadap kemuliaan hidup
selibat dalam tradisi Gereja Katolik dan penubuhan kembali manusia.
Berbeda
dengan Isadora yang belajar
mengenai gender seksualitasnya melalui tulisan laki-laki
meskipun Isadora memiliki kehidupan seksual yang bebas dari kontrol keluarga
namun keluarganya tetap ingin Isadora menikah dan mempunyai anak.
Novel
Saman dan Fear of Flying adalah suatu karya yang diminati oleh masyarakat,
terbukti dalam pemasarannya yang dicetak berulang kali. Namun karya ini juga
memicu berbagai macam kritik dari masyarakat maupun kritikus sastra sendiri
karena tidak pantasnya seorang perempuan mengangkat masalah seks dalam karya
mereka, karena dianggap merendahkan diri dan menjadi aib bagi perempuan. Rahman
juga menyebutkan para kritikus sastra yang setuju dengan adanya seks dalam
karya sasta maupun yang tidak setuju seperti Medy Lukito, Sunaryo Basuki Ks.,
Aquarini P. Prabasmoro, Goenawan Mohamad, hingga Millicent Dillon.
Ayu
Utami dan Erica Jong merupakan penulis yang membicarakan seks dalam karyanya
tetapi tidak membicarakan tentang dirinya sendiri, melainkan tentang perempuan
secara umum karena adanya penindasan seksual yang terjadi terhadap semua tokoh
dalam cerita Saman dan perempuan yang mempunyai ikatan keluarga namun memiliki
kebebasan dalam seksualitasnya seperti Isadora.
Rahman
membuat kesimpulan yang sangat unik bukan hanya sekedar kesimpulan namun judul
kesimpulan diubah menjadi mencuri, membongkar. Dalam kesimpulan Rahman ataupun
Ayu Utami juga mengilhami karya Erica Jong dan perjuangan perempuan. Namun
terdapat perbedaan
dari keduanya yaitu Fear of Flying permasalahan perempuan yang diangkat
berkisar pada masalah seksualitas individu, sedangkan dalam Saman
permasalahannya terletak pada kontruksi seksualitas oleh kuasa politik, budaya
dan agama.
Menurut
Rahman, Saman dan Fear of Flying diibaratkan sebagai buah apel yang yang telah membukakan mata dan menjadi inspirasi untuk
pengarang-pengarang setelahnya dan sekaligus menjadi contoh buruk karena telah
memepermainkan batas-batas tabu.
0 komentar:
Posting Komentar