Dalam
artikel Dwight Atkinson yang berjudul menulis bahasa kedua dalam era
post-proses menjelaskan bahwa ia menyelidiki empat komponen yang diungkapkan
oleh Trimbur dalam post-proses yaitu pergantian sosial, pasca teori kognitif,
arena ideologi dan komposisi sebagai kegiatan budaya. Dalam artikel Trimbur,
terdapat buku tentang apa yang dimaksud dengan pergantian sosial, pasca teori
kognitif dan pedagogi yang mewakili keaksaraan ideologi dan komposisi sebagai
kegiatan budaya, dimana dengan posisi mereka sendiri dan subjektivitas orang lain,
wacana, praktik dan lembaga harus menulis bahasa kedua tersebut.
Dari komponen sosial
menurut Trimbur merupakan respon individu dan ilmu sosial yang berkaitan dengan
strukturalisme. Bahasa kedua juga menunjukkan proses menulis untuk membimbing
setiap individu dalam belajarnya. Praktek-praktek pegajaran yang diikuti yang
berfokus pada pengembangan batin dan hubungannya dengan lingkungan sosial.
Kemudian pada pasca kognitif merupakan mengacu kepada kritik dari sekolah
proses-menulis penelitian, keseluruhan kompleks pada asumsi inti dengan
sebagian besar pada proses manusia dalam menulis bahasa kedua. Keaksaan sebagai
arena ideologi yang berkembang di sini mengatakan bahwa membaca dan menulis
bukan sebagai kontekstual informasi terpusat melainkan sebagai hubungan
kekuasaan, masyarakat, budaya dan individu itu sendiri. Kemudian komposisi
sebagai kegiatan budaya yang berfokus pada penggunaan keaksaraan yang telah
mendominasi lembaga sosial di barat.
Kritik
proses pedagogi pada bahasa pertama menunjukkan ketidakcocokan antara proses
pedagogi dan kehidupan pengalaman berbagai macam siswa karena banyak yang
menunjukkan cara-cara penulisan non mainstream yang mungkin dirugikan oleh
proses bahasa pertama dalam menulis. Pada pendidikan di barat digambarkan
pengaruh progresivisme. John Dewey menganjurkan bahwa pedagogi pengalaman
merupakan siswa berkembang secara individu dengan memberikan kesempatan untuk
belajar bagi mereka dengan kebutuhan dan kepentingan diri sendiri.
Pada
pasca proses dijelaskan bahwa kemampuan seseorang untuk berfokus pada menulis
hanya sebagai sebuah proses, atau menjadi kognitif karena post proses berfokus
pada tulisan sebagai kognitif atau internal. Dwight Atkinson mempertimbangkan
dua jenis dalam pasca proses yaitu pertama, tentang proses pedagogi yang
mengasumsikan bahwa terdapat kemiripan yang umum digunakan dalam tulisan bahasa
kedua di ruang kelas. Kedua, tentang pendekatan pasca proses menulis bahasa
kedua bahwa tidak menyarankan proses pedagogi harus diganti dengan apapun dalam
menulis bahasa kedua di dalam kelas.
Dwight
Atkinson menjelaskan artikel Ken Hyland sebagai konsep dasar alternatif utama
untuk memproses pedagogi dengan gendre pendekatan. Chris Casanave memberikan
tinjauan studi kasus penulis bahasa kedua dengan alasan bahwa mereka sangat
berguna dalam mengungkap sosial dan politik secara tertulis di tempat kerja.
Aktivitas menulis merupakan saling berhubungan erat dengan seluruh aktivitas
manusia karena secara tidak sadar manusia selalu menulis dalam tiap harinya.
Era
menulis bahasa kedua, pasca-proses menyoroti sifat bidang kebutuhan kita dan
kemampuan dalam pekerjaan saat ini dan masa depan. Proses menulis bahasa kedua
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar bila terdapat diruang
kelas dan dilakukan secara tidak sadar bila dilakukan di luar lingkungan
pendidikan, seperti tempat kerja. Sebagai guru bahasa baiknya berdiri di
jantung pendidikan, budaya dan isu-isu dari sosial dan politik. Karena sebagai
guru bahasa kedua harus menerima perannya sebagai orang yang mengajarkan siswa
ke dunia luar, dengan penguasaan bahasa kedua yang akan di ajarkan kepada
siswa.
Bahasa
kedua hadir dan tidak dapat terlepas dari pengajaran bahasa pertama. Menulis
bahasa kedua merupakan proses pembelajaran dari formal maupun non formal.
Bahasa kedua dalam komponen sosial sangat berpengaruh karena untuk berinteraksi
antar sesama pengguna bahasa kedua. Kemudian dalam pasca kognitif menulis
merupakan kegiatan yang harus dilakukan dalam pengajaran di kelas, karena
dengan pasca kognitif menulis bahasa kedua akan mudah dipelajari. Keaksaan
dalam arena ideologi merupakan hubungan yang berkaitan dengan masyarakat,
budaya dan setiap individu karena terkumpulnya gagasan dari setiap orang.
Komposisi sebagai kegiatan budaya merupakan kegiatan budaya yang harus dilakukan
dalam menulis bahasa kedua. Menulis bahasa kedua merupakan kebutuhan kita
ddalam kegiatan sehari-hari yang harus dilaksanakan.
0 komentar:
Posting Komentar