Selasa, 27 Mei 2014

Sikap Seorang Pemimpin


Trisnoyuwono merupakan seorang penerjun payung dan pernah berkecimpung dalam dunia TNI. Dengan kumpulan cerpen Laki-Laki dan Mesiu ini ia banyak mengambil pengalaman-pengalamannya sendiri dan pengalaman orang lain yang dicampur dengan dunia khayal yang tinggi sehingga terbentuklah cerpen-cerpen yang bertemakan militer. Dalam kumpulan cerpen Laki-Laki dan Mesiu banyak cerita yang mengangkat kehidupan militer pada zaman 1950-an. Dalam cerpen Kopral Tohir, Restoran dan Rancah bercerita tentang anak buah atau bawahan yang mengabaikan kata-kata pimpinannya, ketidak disiplinan ini tercermin dalam ketiga cerpen tersebut.
Dalam ketiga cerpen tersebut menceritakan seorang anak buah yang tidak suka akan kedisiplinan yang dibuat oleh sang Mayor atau atasannya. Dalam menghadapi orang yang tidak disiplin maka harus mendisiplinkan diri sendiri dahulu dalam cerpen Kopral Tohir,
Kemudian aku bertindak. Mula-mula pelentonku sendiri harus beres dulu.... (Trisnoyuwono, 1994:15)
Sikap disiplin ini ditunjukkan kepada bawahannya agar menjadi contoh semua anak buahnya yang tidak disiplin. Dalam cerpen Kopral Tohir terdapat berbagai cobaan, namun Sersan Mayor menghadapinya dengan sikap yang tenang,
Matanya kutatap tajam, dan waktu ia dengan galaknya menerkam, kusambar pergelangan tangannya. Cepat dan mengaget kusentak lengan kokoh itu ke punggungnya dan bersama dengan lepasnya pisau dari tangannya, rambutnya kujambak dan kukaitkan kakinya dengan kakiku sambil kudorong sekuat tenaga. (Trisnoyuwono, 1994:17)
Hal tersebut membuktikan bahwa sikap Sersan Mayor tidak gegabah dalam menghadapi anah buahnya yang sangat marah ketika gajinya dibagi dua. Kemudian Sersan Mayor ketika menghadapi Sersan yang tidak suka akan kedisiplinannya dengan rasa percaya diri dan menunjukkan bahwa seorang pemimpin itu harus bertanggung jawab akan jabatannya, pada narasi dalam cerpen Kopral Tohir
Betapa takut dan betapa aku bisa menguasainya. Aku sungguh takut, tapi andaikata aku sampai tertembak, akan kuterima juga. Itu memang risiko jabatanku. (Trisnoyuwono, 1994:19)
Kemudian ketakutan itu hadir ketika Sersan Mayor menghadapi Kopral Tohir yang hendak memembak Sersan Mayor tetapi ketakutan itu dapat dibalut dengan keberanian yang cukup dan bertanggung jawab.
Kalau aku gemetar, itu memang karena aku takut. Tapi aku Komandan! Aku wajib menyelesaikan soal itu. (Trisnoyuwono, 1994:22)
Sikap pemimpin juga harus bisa mengusai dan mengetahui sifat para bawahannya agar bawahannya dapat dikendalikan dengan baik tanpa adanya keributan dan pertengkaran. Hal ini tercermin pada Sersan Mayor yang berhasil menguasai Kopral Tohir,
Sampai di situ matanya lunak. Aku bersyukur, karena apa yang telah kukatakan sebisaku bisa menginsafkannya.... Perlahan kudekati, kutepuk pundaknya dan kuambil senjata itu. (Trisnoyuwono, 1994:23-24)
Sikap pemimpin juga harus mempunyai kekhawatiran kepada anak buahnya, dalam cerpen Kopral Tohir
Betapa sedih hatiku waktu usahaku untuk bertemu dengannya di penjara selalu ditolaknya. Aku sangat kecewa... (Trisnoyuwono, 1994:24)
Sikap yang ditunjukkan oleh Sersan Mayor yang khawatir dengan anak buahnya karena di penjara namun seketika kecewa karena kehadirannya tidak dianggap oleh Kopral Tohir. Namun dalam cerpen Restoran kekhawatiran pemimpin akan anak buahnya yang bandel karena menjadi preman di sebuah restoran china,
Mulanya berita itu hanya desas-desus saja. Sukar aku menerima kebenarannya, sebab sedikit pun tak kusangka dari anak buahku perbuatan itu. (Trisnoyuwono, 1994:40)
Kemudian sikap pemimpin juga harus bersahabat dengan bawahannya, seperti dalam cerpen Kopral Tohir.
Dan kurangkul tubuh besar itu sambil menelan ludah, menahan air mata. Kami yang selamanya tidak pernah merasa berteman, pagi itu berpelukan seperti sahabat lama yang merindukan. (Trisnoyuwono, 1994:25)
Dan sikap pemimpin yang bersahabat juga tercermin pada cerpen Restoran,
Ia terasa mencoba merangkulku erat, dan air mataku tak tertahan lagi. Kami menangis berangkulan.(Trisnoyuwono, 1994:53)
Seorang pemimpin juga harus memiliki sikap yang tegas, dalam cerpen Restoran tergambar bahwa seorang pemimpin yang tegas yaitu ketika ketiga anak buahnya sedang meminta uang kepada kasir di restoran cinta dan diminta agar segera ke tangsi dan diberikan hukuman,
Perwira piket kutelepon, agar memberi hukuman ke pada ketiganya segera setelah sampai di tangsi. (Trisnoyuwono, 1994:48)
Sikap pemimpin yang diceritakan dalam cerpen Restoran yang agak pemarah sehingga ia memukul bawahannya,
Sebelum ia melanjutkan bohongnya, kepalan tangan kananku sudah mengenai rahangnya, keras sekali dan tangan kiriku sekuatnya menempeleng Prajurit Amin yang gelayaran kehilangan keseimbangan. (Trisnoyuwono, 1994:49)
Seharusnya seorang pemimpin dapat mengendalikan emosinya terutama dengan anak buahnya, jika seorang pemimpin tidak dapat mengendalikan emosinya maka anak buah yang di didiknya akan mengikuti sikap dan prilaku sang pemimpin tersebut. Dengan kemarahan sang Mayor dalam cerpen Restoran akhirnya Mayor pun menyadari dan menyesali akan kesalahannya, hal ini membuat Mayor akan lebih teliti dalam mengawasi anak buahnya.
Perlahan timbul rasa menyesal telah memukuli Kopral Dullah, menyakiti badan dan hatinya di depan banyak orang.... mestinya seorang komandan harus lebih menggunakan pikirannya. (Trisnoyuwono, 1994:51)
Kemudian pemimpin juga harus bersifat sabar, hal ini tercermin pada cerpen Rancah yang menceritakan seorang pemimpin yang di fitnah oleh anak buahnya sendiri, namun ia tetap sabar menghadapi semua fitnah yang ada.
Aku tetap ingin membuktikan bahwa aku sungguh-sungguh tidak bersalah, tidak seperti sangkaan yang di tumbuh-suburkan oleh Kepala Reguku sendiri. Aku mau membuktikan kebersihanku. Tidak dengan membalas menjelek-jelekannya atau menghajarnya. (Trisnoyuwono, 1994:104)

Jadi seorang pemimpin harus mempunyai sikap disiplin yang tinggi tetapi jangan sampai menimbulkan kebencian, pemimpin yang pemberani, pemimpin yang bertanggung jawab akan tugasnya, tegas terhadap anak buahnya tanpa pandang bulu, dapat mengendalikan emosinya, bersikap tenang dalam menghadapi masalah, bersifat sabar dan pemimpin yang bersikap tidak memiliki dendam satu dengan yang lainnya.

0 komentar:

Posting Komentar