Selasa, 27 Mei 2014

WACANA

1.      Menurut Schriffin et.al. ada tiga macam definisi wacana, yaitu
1.      Wacana sebagai satuan linguistik, apapun bentuknya, yang lebih besar dari pada kalimat.
Contoh: Sebuah berita penting memuat akhir pecan ini. Tujuh penasihat hukum mantan Presiden Soeharto, diketuai JF Tampubolon, datang ke Kejaksaan Agung. Mereka minta agar instansi tersebut mengeluarkan surat resmi penghentian pemeriksaan Soeharto. Alasannya, pemeriksaan terdahulu sama sekali tak ditemukan bukti bahwa Soeharto korupsi. Belum kering berita itu, esoknya (Jumat), muncul berita baru. Harian siang Berita Buana Mengangkat tulisan berjudul “Pemeriksaan Soeharto Dihentikan”.
2.      Wacana sebagai praktik penggunaan bahasa.
Contoh: “Hallo” selain digunakan untuk mengangkat telepon, dapat dipakai juga saat menyapa seseorang.
3.      Wacana sebagai praktik sosial meliputi unsur linguistik dan nonlinguistik.
Contoh: “Selain petugas dilarang duduk”. Maksudnya yaitu hanya petugas saja yang diperbolehkan duduk ditempat tersebut, sedangkan orang lain tidak diperbolehkan.
Wacana merupakan bidang yang mengkaji hubungan antara bahasa dan fungsi karena bahasa yang dituturkan merupakan suatu teks untuk tindak komunikasi, baik berupa tulisan maupun lisan. Akan tetapi, akhir-akhir ini definisi teks berkembang manjadi “unit linguistik yang memilik fungsi komunikatif yang jelas”. Namun dengan definisi yang terus berkembang maka tidak menjadikan teks sama dengan wacana. Teks merupakan produk fisis yang mengacu kepada “struktur luar” (bentuk), sedangkan wacana merupakan proses dinamis dalam rangka ekspresi dan interpretasi yang mengacu kepada “struktur dalam” (fungsi). Dalam kalimat lain, dapat pula dinyatakan bahwa wacana merupakan konsep abstrak dan teks adalah perwujudannya.

2.      Pada tahun 1917, Presiden Sarekat Islam yang lama, Moehammad Joesoef, menyerahkan kedudukannya kepada Presiden yang baru, Semaoen, yang pada waktu itu baru berumur sembilan belas tahun.
·        Analisis Proposisi
-         Moehammad Joesoef mempunyai kedudukan
-         Moehammad Joesoef  merupakan Presiden Sarekat Islam
-         Moehammad Joesoef  merupakan Presiden Sarekat Islam tahun 1917
-         Moehammad Joesoef  menyerahkan kedudukannya
-         Moehammad Joesoef  menyerahkan kedudukan Presiden Sarekat Islam pada Samaoen
-         Presiden Sarekat Islam yang baru yaitu Samaoen
-         Samaoen berumur sembilan belas tahun

·        Analisis Topik-Komen
Topik
Komen
1.    Tahun 1917
1.    Moehammad Joesoef adalah Presiden Sakerat Islam yang lama
2.    Moehammad Joesoef menyerahkan kedudukannya
3.    Moehammad Joesoef  menyerahkan kedudukan Presiden Sarekat Islam pada Samaoen
2.    Presiden Sakerat Islam yang lama
1.    Moehammad Joesoef
3.    Moehammad Joesoef  menyerahkan kedudukan Presiden Sarekat Islam pada Presiden Sarekat Islam yang baru
1.    Samaoen
4.   Samaoen
1.    Presiden Sarekat Islam yang baru
2.    Baru berumur sembilan belas tahun

3.      Terdapat tiga macam macrorule yang dapat digunakan untuk menemukan  macrostructure dari sebuah teks yaitu;
1.      Deletion rule yaitu mengeliminasi proposisi yang tidak relevan dalam interpretasi proposisi lainnya dalam wacana
2.      Generalization rule yaitu sejumlah spesifik diubah menjadi sebuah proposisi yang bersifat umum.
3.      Construction rule yaitu sebuah proposisi dapat merupakan hasil dari konstruksi beberapa proposisi lain.
Seorang wartawan melihat seorang tua di pegunungan kuat sekali meneguk minuman keras. Ditanyakan apakah itu kegemarannya yang utama, orang tua itu menjawab, “Ya, saya minum paling sedikit dua botol vodka tiap hari, dan main cewek di mana-mana.” Sang wartawan kagum, bahwa orang tua renta dengan muka begitu keriput dan rambut begitu putih masih kuat melakukan hal itu. ”Berapa umur Bapak sekarang?” tanyanya dengan hormat. Orang itu menjawab, “Tiga puluh dua tahun.”
(Gus Dur, dalam Kata Pengantar buku Mati Ketawa ala Rusia)

Dalam teks di atas, macrorule yang cocok untuk mengkaji teks tersebut yaitu Construction rule. Sebab dijelaskan bahwa seorang tua renta dengan muka begitu keriput dan rambut begitu putih sedangkan kakek itu masih berumur tiga puluh dua tahun, maka dapat disimpulkan bahwa inti dari teks di atas yaitu “Kakek yang muda”

4.      Di Yogyakarta, komunitas Etnoreflika juga cukup menjadi perbincangan. Garapan filmnya agak lain, berupa video partisipatory sehingga mirip film dokumenter. Mereka mengangkat tema semisal kehidupan anak-anak jalanan atau kelompok sosial tertentu. Sejak terbentuk tahun 2000, sekelompok mahasiswa Jurusan Antropologi UGM ini sudah memproduksi 22 film pendek.

·        Analisis Kohesi
-         Di Yogyakarta, komunitas Etnoreflika juga cukup menjadi perbincangan. Garapan filmnya agak lain, berupa video partisipatory sehingga mirip film - dokumenter.
Dalam kalimat di atas menunjukkan koherensi karena pada kata “filmnya” ditunjukkan pada komunitas Etnoreflika. Hal ini masuk referensi tekstual katafora yaitu bentuk yang mengacu kebentuk lain yang terdapat sesudahnya
-         Mereka mengangkat tema semisal kehidupan anak-anak jalanan atau kelompok sosial tertentu.
Dalam kalimat di atas kata mereka menunjukkan kepada komunitas Etnoreflika dan dapat juga dimaksudkan sebagai sekelompok mahasiswa Jurusan Antropologi UGM.

·        Analisis Koherensi
-         Mereka mengangkat tema semisal kehidupan anak-anak jalanan atau kelompok sosial tertentu.
Kata atau masuk ke dalam koherensi relasi aditif disjungsi
-         Komunitas Etnoreflika, termasuk kedalam kohesi bersifat lokal.

-         Kata Yogyakarta merupakan termasuk kedalam koherensi yang bersifat global.

0 komentar:

Posting Komentar