A.
Tujuan
Pengalaman mengajar seorang guru sangat penting
karena untuk gambaran kita sebagai calon guru yang akan mengajar ke
sekolah-sekolah dan pentingnya kurikulum di sekolah tersebut akan mengambarkan
bagaimana peserta didik itu terbentuk. Dengan berbagai metode yang diajarkan
oleh guru maka peserta didik dapat menjadi lebih antusias dan aktif disetiap
pembelajaran. Wawancara dilakukan untuk berbagi pengalaman bersama seorang guru
bahasa Indonesia di SMK Muhammadiyah 09 Jakarta Selatan.
A.
Narasumber
Narasumber yang saya pilih adalah guru bahasa
Indonesia yang bernama Umu Rohayati, S,Pd., yang mengajar di SMK Muhammadiyah
09 Jakarta Selatan.
B.
Waktu
Wawancara
dilakukan pada :
Hari/
tanggal : Jum’at, 20 Juni 2014
Pukul : 13.00 – 15.00
C.
Tempat
Wawancara
dilakukan di kantor guru SMK Muhammadiyah 09 Jakarta Selatan.
D.
Pewawancara
Rifqi
Faizah
E.
Wawancara
dengan Ibu Umu Rohayati, S,Pd., Guru Bahasa Indonesia SMK
Muhammadiyah 09 Jakarta Selatan.
1. Assalammu’alaikum
wr.wb. Maaf saya mengganggu aktifitas ibu dan terima kasih atas waktu yang
diberikan ibu untuk saya wawancarai.
-
Wassalam’mualaikum wr.wb. Iya tidak
apa-apa mbak.
2. Apakah
saya boleh mewawancarai ibu terkait kurikulum yang diterapkan di SMK
Muhammadiyah 09 Jakarta ini?
-
Ya boleh mbak.
3. Begini
bu, sebelumnya perkenalkan nama saya Rifqi Faizah, mahasiswi dari UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta semester 6. Saya mendapatkan tugas mata kuliah
pembelajaran menulis untuk mewawancarai seorang guru bahasa Indonesia dengan
tema kurikulum yang diterapkan di sekolah ibu. Bolehkah saya meminta ibu untuk
menjadi narasumber saya?
-
Tentu saja bisa mbak.
4. Terima
kasih bu, sebelum kepertanyaan saya mau tanya mengenai identitas diri ibu. Saya
dulu lulusan SMK Muhammadiyah 09 Jakarta bu tetapi saya tidak di ajarkan oleh
ibu. Nama lengkap ibu siapa?
-
Oh kamu lulusan sini, tahun berapa
memangnya? Memang guru bahasa Indonesianya siapa? Nama lengkap saya Umu
Rohayati, S,Pd.
5. Iya
bu saya lulusan tahun 2011, dulu yang mengajar bahasa Indonesia saya itu ibu
Iie Markiyah bu. Kemudian berapa umur ibu sekarang?
-
Oh ibu Iie, iya sekarang dia sudah tidak
mengajar di sini lagi. Umur saya sekarang 55 tahun.
6. Iya
bu, saya sudah hubungi beliau saya kira masih mengajar disini bu Kata beliau
saya disuruh hubungi ibu saja. Lalu Ibu sudah berapa lama mengajar di SMK
Muhammadiyah 09 Jakarta ini?
-
Oh begitu. Saya mengajar di sini sudah
hampir 6,5 tahun. Kok saya tidak pernah ketemu kamu ya?
7. Iya
bu saya jurusan multimedia bu. Di SMK Muhammadiyah 09 Jakarta ini kelas berapa
saja yang ibu ajar?
-
Saya mengajar kelas X, XI untuk jurusan
administrasi perkantoran dan akutansi.
8. Pengalaman
ibu saat mengajar apa saja bu? Apakah ada hambatan-hambatan yang ibu alami?
-
Pengalaman yang saya rasakan ya kadang
ada suka dan dukanya. Sukanya kalau murid yang saya ajar cepat mengerti dan
dukanya kalau murid itu sangat bandal dan susah diatur. Tetapi saya nikmati
saja semuanya, karena saya tahu mereka mengalami proses pendewasaan. Untuk
hambatan tidakada dan masih dapat diatasi.
9. Dengan
waktu yang lama dan berbagai pengalaman ibu dalam mengajar, apakah ibu tertarik
untuk mencoba pekerjaan lain selain menjadi guru?
-
Saya kan sudah menjadi pekerja rumah
tangga, hahaha. Terkadang saya ingin mencoba perkerjaan lain tetapi saya
terlalu mencintai pekerjaan saya ini maka saya hanya ingin menjadi guru yang
profesional.
10. Kemudian
kurikulum apa yang diterapkan di SMK Muhammadiyah 09 Jakarta ini?
- Untuk
kurikulum yang diterapkan yaitu mesih memakai kurikulum KTSP
11. Bolehkah
saya meminjam silabus dan RPP bahasa Indonesia ibu?
- Boleh,
Ibu pinjamkan untuk kelas yang Ibu
ajarkan ya.
12. Lalu
metode apa yang ibu gunakan dalam menyampaikan materi aspek menulis?
- Ibu
menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab.
13. Apa
kelebihan dari metode yang ibu terapkan kepada peserta didik tersebut?
- Kelebihan
dari metode ceramah yaitu lebih efisien waktu, meningkatkan daya dengar siswa
dan memberikan wawasan yang luas kepada guru karena guru dapat menambah dan
mengkaitkan dengan sumber maupun materi lain. Kalau metode tanya jawab untuk
menarik minat siswa terhadap pelajaran tersebut dan berani untuk mengemukakan
pendapat. Jika metode diskusi untuk dengan adanya diskusi mereka saling
mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan
yang lebih baik.
14. Kemudian
adakah pengaruh metode yang ibu pakai kepada peserta didik?
- Pengaruh
dari metode yang saya pakai yaitu untuk merangsang kemampuan siswa dengan
mencari informasi dari berbagai sumber yang ada.
15. Kendala-kendala apa saja yang
sering ibu temui saat pelajaran berlangsung dengan menggunakan
model pembelajaran yang ibu terapkan?
- Kesulitan
yang sering saya temui yang pertama itu dari siswanya dan kemudian dari sarana
dari sekolah yang kurang memadai. Dari sisi siswa misalnya masih ada beberapa
siswa yang masih kurang percaya diri ketika mengikuti pembelajaran atau
malu-malu. Pola pikir siswanya masih banyak yang terlalu monoton atau kurang
cepat menangkap pelajaran. Kalau dari segi sarana dan prasaran mungkin
fasilitasnya pun masih kurang memadai sehingga cukup menyulitkan ketika saya
ingin menerapkan beberapa model pembelajaran tertentu. Misalnya kurang
tersedianya infokus ketika ingin mendemonstrasikan mata pelajaran yang saya
bawakan.
16. Bagaimana
rata-rata kemampuan peserta didik dalam menerima materi pelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran yang ibu terapkan?
- Kemampuan
rata-rata siswa yang saya ajarkan masih tergolong biasa-biasa saja karena
mungkin pola pikirnya belum luas dan kurang berkembang.
17. Bagaimanakan
prestasi belajar peserta didik setelah diterapkannya model-model pembelajaran yang
ibu terapkan?
- Prestasi
belajarnya masih tergolong biasa-biasa saja artinya kebanyakan siswa masih
didominasi oleh siswa-siswa yang kurang dapat menyerap pelajaran dengan
maksimal sehingga hasil akhir seperti ujiannya pun kurang memuaskan dan masih
jauh dari apa yang saya harapkan.
18. Apa
rencana ibu kedepannya untuk lebih memotivasi dan meningkatkan prestasi belajar
peserta didik melalui model-model pembelajaran?
- Ya
tentunya saya akan terus berusaha untuk mengembangkan model-model pembelajaran
yang cocok untuk siswa-siswa saya. Saya selalu memantau sampai sejauh mana
keefektivan model-model pembelajaran yang telah saya terapkan. Dan tentunya
akan ada inovasi yang akan saya terapkan kemudian yang saya kondisikan dengan
siswa.
19. Apakah
ada hal-hal yang berkesan selama Ibu berada di SMK Muhammadiyah 09 Jakarta?
- Ada,
anak yang kalau sekolah bukan untuk kepentingan diri sendiri melainkan untuk
kepentingan orang lain.
20. Apa
pesan Ibu untuk para peserta didik SMK Muhammadiyah 09 Jakarta?
- Tetap
mengembangkan prestasi akademik dan pribadi yang tanguh.
21. Baik
bu, terima kasih atas informasinya yang sangat penting. Maaf saya sudah
mengganggu waktu Ibu.
- Sama-sama
mbak. Semoga informasi yang Ibu berikan dapat bermanfaat bagi mbak kiki dan
tetap semangat kuliahnya ya.
F.
Hasil
Wawancara
Nama lengkap guru bahasa Indonesia di SMK
Muhammadiyah 09 Jakarta Selatan yaitu Umu Rohayati, S,Pd., kelahiran tahun 1959
yang kini berumur 55 tahun. Beliau sudah mengajar hampir 6,5 tahun di sekolah
tersebut. Ibu Umu kini mengajar kelas X, XI untuk jurusan administrasi
perkantoran dan akutansi. Untuk mengajarnya beliau masih menggunakan metode
ceramah, diskusi dan tanya jawab dengan kurikulum KTSP.
Beliau menyukai metode ceramah, diskusi dan tanya
jawab karena waktu yang lebih efisien dan dapat meningkatkan daya dengar siswa serta
memberikan wawasan yang luas kepada guru karena guru dapat menambah dan mengkaitkan
dengan sumber maupun materi lain. Pengaruh dari metode yang Ibu Umu pakai yaitu
untuk merangsang kemampuan siswa dengan mencari informasi dari berbagai sumber
yang ada. Namun terdapat kesulitan dan hambatan yang sering ditemui oleh Ibu
Umu yaitu dari peserta didiknya yang masih kurang percaya diri ketika mengikuti
pembelajaran dan kemudian dari sarana dan prasarana dari sekolah yang kurang
memadai.
Setelah memakai metode tersebut menurut Ibu Umu kemampuan
dan prestasi rata-rata siswa yang diajarkannya masih tergolong biasa-biasa saja
karena mungkin pola pikirnya belum luas dan kurang berkembang dan kebanyakan peserta
didiknya kurang dapat menyerap pelajaran dengan maksimal sehingga hasil akhir
seperti ujiannya pun kurang memuaskan dan masih jauh dari apa yang diharapkannya.
Untuk meningkatkan kemampuan dan prestasi anak
didiknya, Ibu Umu akan mengembangkan model-model pembelajaran yang cocok untuk anak
didiknya dan selalu memantau sampai sejauh mana keefektivan model-model
pembelajaran yang diterapkannya.
G.
Saran
Untuk metode yang dipakai Ibu Umu Rohayati, S,Pd.,
yaitu metode ceramah, tanya jawab dan diskusi masih sangat standart untuk
mengajar bagi seorang guru. Terdapat kelebihan dan kekurangan yang terjadi
dalam metode tersebut. Kelebihan yang terdapat pada ketiga metode tersebut
sudah di sebutkan oleh sang guru, diantaranya lebih efisien waktu, meningkatkan
daya dengar peserta didik dan memberikan wawasan yang luas kepada guru karena
guru dapat menambah dan mengkaitkan dengan sumber maupun materi lain, menarik
minat peserta didik terhadap pelajaran tersebut dan berani mengemukakan
pendapat dan peserta didik saling mengemukakan pendapat secara konstruktif
sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik. Sedangkan kekurangan dari
ketiga metode tersebut yaitu peserta didik akan mudah jenuh apabila guru tidak
pandai menjelaskan pembelajaran tersebut, materi terbatas pada apa yang diingat
guru, merugikan peserta didik yang keterampilan mendengarkannya kurang, serta
tidak merangsang kreatifitas peserta didik tersebut, peserta didik yang tidak
aktif tidak akan memperhatikan, dapat membuang-buang waktu apabila peserta
didik tidak responsif terhadap pertanyaan, pada saat diskusi peserta didik mendapat
informasi yang terbatas, dan hanya dikuasai oleh orang-orang yang suka
berbicara.
Maka dengan penggunaan metode ceramah, tanya jawab
dan diskusi peserta didik tidak dapat mengembangkan kreatifitasnya dengan
leluasa karena dengan metode tersebut guru yang lebih berperan daripada peserta
didik.
Dengan metode-metode yang diberikan guru yang kurang
tepat dan dapat membunuh kreatifitas peserta didik, maka dengan ini saya
menyarankan beberapa metode dengan materi menulis yang menjadi fokus yaitu membuat berbagai teks tertulis lalu menggunakan
kalimat tanya secara tertulis dan
materi membuat parafrasa dari teks tertulis.
Untuk kompetensi
dasar membuat berbagai teks tertulis dalam konteks bermasyarakat dengan memilih
kata, bentuk kata, dan ungkapan yang tepat dapat menggunakan metode Cooperative
Learning yaitu model pembelajaran yang menggunakan media kartu teka-teki yang
berpasangan dengan kartu jawaban teka-teki. Permainan tebak kata dilaksanakan
dengan cara siswa menjodohkan kartu soal teka-teki dengan kartu jawaban yang
tepat. Melalui permainan tebak kata, selain peserta didik menjadi tertarik
untuk belajar juga memudahkan dalam menanamkan konsep pelajaran dalam ingatan peserta
didik. Model pembelajaran ini cocok untuk materi berbagai teks tertulis dalam
konteks bermasyarakat dengan memilih kata, bentuk kata, dan ungkapan yang tepat
karena dengan demikian peserta didik mudah mengingat ungkapan kata dan bentuk
kata yang tepat untuk sebuah wacana atau karangan. Jadi, guru mengajak siswa
untuk bermain tebak kata dengan menggunakan media kartu dari kertas karton dengan
materi diatas.
Kemudian untuk kompetensi dasar menggunakan kalimat tanya secara tertulis sesuai dengan
situasi komunikasi dapat menggunakan metode pembelajaran
dengan Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) yaitu
komposisi terpadu membaca dan menulis secara koperatif –kelompok. Jadi dengan
metode ini peserta didik secara berkelompok dan dapat mengeluarkan ide-ide
untuk menggunakan kalimat tanya yang sesuai pada suatu jenis karangan atau
sebuah wacana yang telah disepakati kelompoknya. Untuk mengurangi kelemahan
dalam berkelompok maka guru dapat menyuruh peserta didik secara perorangan untuk membuat atau menganalisis
karangan atau wacana yang salah meskipun berkelompok, jadi kelompok hanya untuk
berdiskusi.
Kemudian untuk kompetensi dasar membuat parafrasa
dari teks tertulis dapat menggunakan metode pembelajaran dengan Project Based
Learning (Model Pembelajaran Berbasis Proyek) yaitu model pembelajaran
yang menggunakan proyek (kegiatan) sebagai inti pembelajaran. Dalam kegiatan
ini, peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, dan sintesis
informasi untuk memperoleh berbagai hasil belajar. Dalam materi membuat
parafrasa dari teks tertulis peserta didik dapat mengubah bentuk puisi ke
bentuk karangan dengan kata-kata sendiri atau mengambil intisari suatu wacana, maka
peserta didik dituntut untuk dapat menuangkan pikirannya masing-masing sehingga
membuat suatu karya yang dihasilkan sendiri oleh para peserta didik.
H.
Kesimpulan
Metode yang dipakai Ibu Umu Rohayati, S,Pd., merupakan
metode yang masih lemah untuk dikembangkan karena tidak adanya keaktifan
peserta didik di kelas. Metode ceramah, tanya jawab dan diskusi masih sangat
standart untuk mengajar bagi seorang guru. Dengan berpusat pada guru saja maka
mengajar akan lebih efisien waktu namun bagi peserta didik tidaklah efektif
karena guru yang mengunakan metode tersebut dapat membunuh kekreatifan peserta
didik tersebut.
Dengan berbagai metode pembelajaran untuk materi
ajar yang difokuskan pada aspek menulis dapat menggunakan metode Cooperative
Learning untuk materi membuat berbagai teks tertulis dalam konteks
bermasyarakat dengan memilih kata, bentuk kata, dan ungkapan yang tepat, karena
dengan metode tersebut peserta didik sangat aktif untuk menjodohkan kartu-kartu
yang telah disiapkan guru. Melalui permainan tebak kata, selain peserta didik
menjadi tertarik untuk belajar juga memudahkan dalam menanamkan konsep
pelajaran dalam ingatan peserta didik.
Kemudian untuk kompetensi dasar menggunakan kalimat tanya secara tertulis sesuai dengan
situasi komunikasi dapat menggunakan metode pembelajaran
dengan Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) yaitu
komposisi terpadu membaca dan menulis secara koperatif–kelompok. Jadi dengan
metode ini peserta didik secara berkelompok dan dapat mengeluarkan ide-ide
untuk menggunakan kalimat tanya yang sesuai pada suatu jenis karangan atau
sebuah wacana yang telah disepakati kelompoknya.
Untuk kompetensi dasar membuat parafrasa dari teks
tertulis dapat menggunakan metode pembelajaran dengan Project Based
Learning (Model Pembelajaran Berbasis Proyek) yaitu model pembelajaran
yang menggunakan proyek (kegiatan) sebagai inti pembelajaran. Dalam materi
membuat parafrasa dari teks tertulis peserta didik dapat mengubah bentuk puisi
ke bentuk karangan dengan kata-kata sendiri atau mengambil intisari suatu
wacana, maka peserta didik dituntut untuk dapat menuangkan pikirannya
masing-masing sehingga membuat suatu karya yang dihasilkan sendiri oleh para
peserta didik.